Rabu, 26 Januari 2011

Cermin Pelita Hati

Laksana Bercermin Di Cermin Yang Retak..
Semua Bayang Samar..
Tak Lagi Terlihat Dimana Malaikat dan Dimana Iblis Berada..
Hatiku Bertanya.. Pertanda apakah yang kini kini tengah melanda.

retak cermin retak mata retak hati retak nurani
retak terbalut kerak
harapan tak nyata berpautan
larutkan, larungkan di air hujan
demi jernih cermin memandang

Meski cermin tak mampu lagi pantulkan bayangan.
Biarlah Tuhan yang beri tuntunan.
Ketika kebaikan mulai disalah artikan.
Cukuplah Tuhan yang beri Pembelaan..
Agar tak ada mendung di langit Pertanda Malaikat Menangis..

apalah arti serpih keikhlasan
yang satu memandu yang lain meragu, meski semu
biarlah cermin tak lagi jernih
di satu cermin meretak suara ratak terasa perih

pejamkanlah mata
digelapnya bayang telah dipersatukan
jernih tak harus berkaitan

Tak selamanya sendiri itu perih.
Biarlah kidung do'a mengalun di dalam sepi
mengoyak manusia berhati iblis yang terbuat dari api..

Bathin ini merintih,
wahai malaikat satukanlah cahayamu
untuk melebur semua ketidakadilan ini.

tak ada doa yang memaksa
ratapan permintaan tentang apa yang hanya dikuasaNya
lirihkanlah, santunkanlah

bukan siksa pun neraka tentang kebaikan jalan penerang
sadarkanlah, tunjukkanlah
jangan meminta laknat mengembara memperkosa rasa
kuasa dendam selirih angin merasuk raga
lembut tanpa suara, bergelora menyiksa sukma

bintang...bersandarlah di lidah doa
demi terangmu, demi baiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar